Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan memperkirakan tiga bulan ke depan laju inflasi makin kencang.
Pasalnya, saat itu, banyak peristiwa yang sangat mungkin mendorong kenaikan harga.
“Juli tahun ajaran baru, biasanya sekolah biasanya menarik iuran dari siswanya,” kata Kepala BPS Rusman Heriawan, hari ini.
Makin kencangnya laju inflasi pada bulan-bulan mendatang juga dipicu rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik. “Kita masih belum tahu dampaknya, karena belum ada kepastian juga, kenaikan itu akan dikenakan ke semua pelanggan atau tidak,” ucap Rusman.
Ia mengilustrasikan, kalau kenaikan tarif listrik 10 persen bagi semua lapisan masyarakat, akan ada tambahan inflasi 0,2 persen. “Tapi bila tidak, dampaknya tak akan sebesar itu,” ujarnya.
Selain itu, pada Agustus, inflasi akan sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga barang dan jasa dalam rangka bulan Ramadhan. “Agustus masuk bulan puasa. Biasanya terjadi kenaikan harga-harga,” kata Rusman.
Namun, ia yakin inflasi di akhir tahun tak akan melewati ambang batas 5,3 persen. Pasalnya, inflasi year on year Mei 4,14 persen dan laju inflasi selama Januari-Mei 2010 1,44 persen masih menunjukkan ada ruang tidak menyentuh ambang batas tersebut.
Rabu, 02 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar